Adv: Pemkot Yogyakarta Pamerkan Produk Unggulan dalam Pameran UMKM dalam Munas APEKSI di Surabaya
RADAR SURABAYA – Gelaran pameran stand UMKM pemerintah kota dalam Munas APEKSI berlangsung meriah di Surabaya. Masing-masing stand UMKM itu memamerkan produk unggulan dari daerah mereka, tidak terkecuali stand UMKM Dinkopukm Kota Yogyakarta.
Dalam kesempatan itu, total ada tujuh UMKM binaan pemerintah kota Yogyakarta yang turut memeriahkan. Ketujuh UMKM ini sebelumnya telah melalui proses kurasi ketat hingga akhirnya bisa mengikuti pameran di hall Grand City Surabaya tempat munas berlangsung.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengungkapkan, produk yang dibawa para UMKM ini merupakan produk unggulan dari kotanya. Sebutlah seperti bakpia pathok yang selama ini jadi icon oleh-oleh di sana. Kemudian ada pula produk baju batik, kain batik ecoprint dan berbagai hasil kerajinan UMKM lainnya.
“Saya apresiasi sekali pameran ini. Menurut saya ini di atas ekspektasi saya. Saya sering ikut pameran dan jadi penyelenggara pameran. Tapi kalah keren dengan pameran yang ada di Surabaya ini. Karakter masing-masing daerah tercermin melalui booth-boothnya,” kata Hasto.
Dia menambahkan, besar harapannya para UMKM yang diajak melakukan pameran dalam munas ini bisa lebih berkembang lagi ke depannya. Apalagi dalam pameran ini juga banyak UMKM lain yang turut memajang produk unggulan. Dari pameran ini, para pelaku UMKM Yogyakarta setidaknya bisa menambah khasanah dan relasi baru untuk ke depannya.
“Jadi di sini selain mengekspos produknya sendiri, bisa juga belajar dari UMKM yang lain. Kita itu paling keren di sini adalah belajar dari pelaku UMKM lain apalagi ini se-Indonesia. Jadi dari belajar ini kita tahu oh kekurangan kita dan lain sebagainya,” tuturnya.
Di sisi lain, Kepala Dinkopukm Tri Karyadi Riyanto Kota Yogyakarta menambahkan, produk yang dibawa oleh UMKM binaannya ini tidak terpaku pada kuliner ataupun fashion aja. Tapi ada inovasi lain juga yang dibawa olehnya dalam pameran ini.
“Tapi juga ada icon baru itu adalah pusat desain industri nasional. Jadi kita jual city branding. Kita menawarkan pada kota-kota lainnya kalau ingin membranding sebuah kota maka kita menyediakan desainernya,” ujarnya.
Hal itu bagi dia berpotensi untuk meningkatkan investasi yang ada di Yogyakarta. Dia pun berharap dengan adanya event APEKSI ini, UMKM tidak berhenti di situ saja. Mereka diharapkan ada keberlanjutan dalam hal menjalin relasi baru dan lain sebagainya.
“Investor-investor antar kota dan UMKM lain antar kota menjalin kerja sama. Sehingga mereka lebih mengembangkan lagi usahanya. Jadi tidak hanya memasarkan produk saja pada pameran ini,” tuturnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Yogyakarta dari Komisi B, Fajar Kurniawan menambahkan kalau pihaknya sangat mendukung program-program dari dinas yang berkaitan dengan pengembangan UMKM.
“Kita juga melihat produk-produk ini sudah kita lakukan kurasi dan lakukan kaderisasi agar tidak itu-itu saja yang ikut pameran. Jadi semboyan UMKM naik kelas itu ada dan nyata,” ungkap dia.
Di sisi lain, Koordinator stand booth UMKM Dinkopukm Yogyakarta, Emirita Pratiwi mengaku sangat berterima kasih lantaran mendapat kesempatan dalam pameran ini. Apalagi, bagi dia pameran ini merupakan ajang bergengsi.
“Kalau target omzet kita ingin yang terbaik. Tapi satu UMKM bisa dapat Rp 30 juta tentu senang banget. Harapan kami, semoga Pemkot Yogyakarta bisa lebih aktif mempromosikan produk kami utamanya ke wilayah kota lain dan memperkenalkan produk kami,” pungkasnya. (dim)